İstiklâl Marşı
|
Terjemahan kedua bait pertama
|
|
Jangan takut! Bendera merah yang berkibar di fajar ini tak akan pernah luntur
Sebelum unggun terakhir yang berkobar di negaraku habis terbakar
Dan itulah bintang bangsaku, dan itu akan cemerlang selamanya
Itulah milikku; dan hanya milik bangsaku
|
|
Jangan mengerutkan kening, aku tak merengek, oh Bulan Sabit yang manis
Tersenyumlah untuk negaraku yang berani! Kenapa marah, kenapa murka
Darah yang kita tumpahkan bagimu tak akan sia-sia
Sebab kemerdekaan adalah hak hakiki bangsaku yang memuji Tuhan
|
|
Aku telah bebas sejak awal dan untuk selamanya
Orang gila mana yang yang berani merantai ku? Aku menentangnya
Aku bagaikan banjir yang mengaum, kuat dan mandiri
Aku akan merobek gunung, melebihi angkasa, dan aku akan masih tetap mengalir
|
|
Dataran di Barat mungkin di perisai dengan tembok baja
Namun aku mempunyai perbatasan yang dijaga oleh dada perkasa para pemercaya
Ketahui kekuatan dari dalam dirimu temankuy, dan pikirlah: "Bagaimana bisa api yang berkobar ini dapat dipadamkan
oleh raksasa bertaring yang yang menyerbu
|
|
Temanku! janganlah tinggalkan tanah air kita ke tangan orang yang zalim.
Jadikan dadamu sebagai perisai dan badanmu sebagai parit! Hadang penyerangan yang memalukan ini
Kerana akan segera datang hari hari perjanjian suci
Siapa tahu> Mungkin esok? Mungkin lebih cepat lagi
|
|
Jangan lihat tanah dimana kau berpijak sebgai sekedar tanah, kenalilah
Dan pikirkan tentang ribuan prajurit tanpa kafan yang terbaring dibawahmu
Kau adalah anak suci dari seorang martir, jangan lukai pendahulumu.
Jangan sekali sekali berikan tanah air mu yang syurgawi ini sekalipun kau ditawari dunia
|
Kim bu cennet vatanın uğruna olmaz ki feda?
Şühedâ fışkıracak toprağı sıksan, şühedâ!
Cânı, cânânı, bütün varımı alsın da Hudâ,
Etmesin tek vatanımdan beni dünyâda cüdâ.
|
Manusia mana yang tidak ingin mati demi tanah syurgawi seperti ini
Martir akan bermunculan ketika tnah kami di rebut! Martir
Tidak apa Tuhan mengambil semua yang kucintai dan semua yang kumiliki
Tapi janganlah Tuhan menjauhiku dari anah air ku yang sejati
|
|
Oh tuhan yang gemilang, keinginan dari hati ku yang pilu adalah
Agar tidak ada tangan kotor yang menyentuh kuil kuil suci ku
Azan dan Syahadah ini yang kepadanya telingaku terbiasa, adalah landasan dari agamaku
Dan marilah suara agung ini berkumandang lantang dan panjang ke seluruh tanah airku yang abadi
|
|
Karena hanya dengan begitu, batu nisan ku yang lelah, bilapun ada stu, bersujud seribu kali dalam kebahagian
Dan air mata dari daah yang berkobar mengalir dari semua lukaku
Dan badanku yang tewas menjulang keluar dari bumi seperit jiwa yang abadi
Dan mungkin hanya dengan begitu aku bisa bangkit naik keatas dan meraih surga,
|
|
Jadi melambai dan berkibarlah di langit senja yang terang, wahai bulan sabit gemilang
Sehingga setiap tetes darah kami menjadi berharga
Tidak akan pernah, engkau dan ras kami di padamkan
Sebab kemerdekaan adalah hak hakiki benderaku yang berkibar
Sebab kemerdekaan adalah hak hakiki bangsaku yang memuji Tuhan
|